Jumat, 20 Mei 2016

BAHAYA KESERINGAN SELFIE


                          Jejaring sosial yang ditunjang dengan kehadiran ponsel cerdas memunculkan sejumlah kegemaran baru bagi banyak kalangan, sebut saja istilah selfie. Mengunggah foto bersama rekan atau foto diri sendiri setiap jam atau bahkan setiap saat kini semakin marak. Kebiasaan ini memang terbilang cukup wajar karena mengabadikan sebuah momen-momen bersejarah. Bahkan berselfie ria bukanlah sebuah tindak kejahatan, namun nyatanya dari sudut pandang kesehatan selfie ternyata bisa membawa gangguan yang cukup berbahaya.


Bahaya Selfie bagi Kesehatan oleh SegiEmpatMaraknya
Mungkin saja di lingkungan Anda, Anda memiliki satu atau dua orang rekan yang hobi berselfie ria, atau mungkin Anda sendiri. Tapi faktanya dalam dunia kesehatan kegemaran baru yang kini marak di banyak kalangan dunia bisa menimbulkan gangguan. Bahaya selfie bagi kesehatan memang tidak Nampak secara signifikan, karena tidak ada gangguan yang Nampak. Tapi nyatanya selfie sangat punya potensi yang berbahaya pada gangguan mental, benarkah?
Dari berbagai penelitian yang dilakukan oleh sejumlah pakar psikologis menyatakan jika, gemar melakukan selfie memang Nampak wajar dan tidak berbahaya. Namun dari hasil penelitian orang-orang yang gemar memotret dirinya sendiri dan mengunggah fotonya di akun jejaring sosial harus mengkhawatirkan gangguan mental yang berbahaya. Bahkan faktanya gangguan mental tersebut bisa menyebabkan mereka berada dalam kondisi berbahaya. Bukan berarti mendapat ancaman dari orang lain tapi mereka memiliki potensi besar untuk melakukan bunuh diri. Bahaya tersebut dipicu dengan rasa ketidakpuasan atas penampilannya, karena faktanya orang-orang yang sangat hobi berselfie ria itu cenderung memiliki obsesi yang sangat besar akan kesempurnaan penampilannya. Obsesi inilah yang menimbulkan bahaya jika terus dilakukan dengan intens dan dalam jangka waktu yang lama.
Tidak hanya kecanduan, bahaya yang muncul dari obsesi tersebut adalah rasa percaya diri yang terbangun dengan kepalsuan. Bahaya ini pun diperkuat dengan pernyataan dr. David Veal yang menyebut jika obsesi berlebihan tersebut merupakan sebuah gangguan yang sangat serius dari kesehatan mental seseorang yang punya potensi bunuh diri yang sangat tinggi. Salah satu kasus yang pernah ia tangani adalah seorang remaja asal Inggris yang di diagnosa mengalami gangguan obsesif kompulsif. Gangguan kesehatan mental yang dialaminya merupakan konsisi yang sangat sangat kronis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar